Jalankan Pemerintahan Jujur, Adil dan Transparan
Kalurahan merupakan lembaga pemerintahan terkecil dibawah pemerintah pusat. Sebagai ujung tombak pembangunan dan berhadapan langsung dengan masyarakat, dalam menjalankan roda pemerintahan seorang pemimpin harus jujur, adil, profesional dan amanah.
"Jika ingin pembangunan lancar, masyarakatnya sejahtera, pemimpin atau lurah wajib hukumnya untuk jujur, adil, transparan serta mengedepankan kepentingan warga," kata Mardiharto, salah satu kandidat Lurah Tirtoadi, dikediamannya, Sabtu (5/6).
Dijelaskan, selain itu, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat juga harus cepat dan tegas dalam mengambil keputusan. Sikap ini juga diperlukan untuk menciptakan pemerintahan yang baik dan kondusif serta mengutamakan rasa kebersamaan bukan kepentingan pribadi, keluarga maupun kelompok tertentu.
Agar harapannya terwujud, penyelenggaraan pemerintahan terutama di Kalurahan Tirtoadi yang jujur, adil, transparan, akuntabel dibutuhkan keteladanan pemimpin yang mengayomi semua pihak. Mengedepankan musyawarah dan mufakat dalam mengambil keputusan yang dilandasi dengan kejujuran.
Warga Dusun Ketingan ini berpendapat, meningkatkan kinerja dan profesionalisme seluruh Pamong Kalurahan Tirtoadi juga harus dilakukan. Diantaranya melaksanakan pembinaan dan pelatihan aparatur pemerintahan kalurahan agar masing-masing bidang dapat berfungsi dengan baik dan bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya (tupoksi).
Dalam hal pengelolaan keuangan kalurahan, diperlukan keterlibatan masyarakat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Melalui rapat Musrenbangdus, Musrenbangkal dan Muskal mendorong terwujudnya transparansi keuangan.
Tak kalah penting, peningkatan ekonomi masyarakat agar mereka lebih sejahtera harus diutamakan. Langkah yang ditempuh dengan fokus menggali, membangun dan mengembangkan potensi alam maupun sumber daya manusia. Tujuannya untuk memberdayakan usaha kecil serta meningkatkan Pendapatan Asli Kalurahan (PAKal).
Optimalisasi fungsi tanah kas kalurahan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat. Begitu pula mengembangkan Desa Wisata Kerajinan Bambu dan embung menjadi destinasi wisata terpadu. Lokasi itu dilengkapi kios atau stand UMKM sebagai lokasi berdagang atau ruang pameran (showroom).
"Pemanfaatan dan pengembangan wisata alam ini juga dipadukan dengan budaya dan tradisi masyarakat di Kalurahan Tirtoadi," ujar Direktur Utama PT Padma Duta Sentosa ini.
Peningkatan pemberdayaan masyarakat, imbuh Mardiharto, dapat dilakukan melalui pelatihan bidang pertanian, perikanan, peternakan, kerajinan dan bidang lainya yang dibutuhkan masyarakat. Sedangkan pembinaan bagi pelaku dan kelompok seni budaya melalui Dana Keistimewaan (Danais).
Photo: Kebun Hidroponik 'Dewi Mapan', salah satu usaha terobosan menggabungkan unsur wisata dan pertanian. |
Disektor pertanian, pemerintah kalurahan mencari terobosan baru dan mampu memecahkan masalah atau kendala yang dihadapi petani. Apalagi sebagian besar penduduk Kalurahan Tirtoadi adalah hidup dari hasil pertanian.
Berbagai solusi dengan menciptakan pupuk alternatif dan pakan alternatif untuk perikanan dan peternakan. Diantaranya melalui BUMKal, kelompok tani, Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
Pemanfaatan teknologi informasi baik dalam menambah wawasan hingga pemasaran produk baik pertanian maupun UMKM juga harus dilakukan. Sehingga diharapkan nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan para petani dan UMKM di Kalurahan Tirtoadi.(Awn)
(Sumber: koran Merapi, terbit Senin, 7 Juni 2021)
0 Komentar